Pengusaha Harus Seperti Cicak

Berani berkorban, sebuah tawaran dari sekian banyak tawaran untuk menjadi seorang pengusaha. Kenapa harus cicak? Pengusaha jika di ibaratkan seekor cicak maka dia akan melepaskan ekornya untuk selamat / Sukses dari cengkraman Si kucing. Salah satu sikap, Sifat, keharusan bagi seorang pengusaha untuk rela berkorban menurut Nassrullah( Owner Orchid Realty) dan pengusaha - pengusaha lainya. Berkorban hal kecil untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar salah satu keberanian yang tak di miliki orang biasa - biasa saja. namun bagi para enterpreneur hal ini merupakan satu dari sekian banyak strategi mereka. dalam istilah Jawa " Tuno sathak, bati sanak " artinya rugi harta tapi untung Saudara. Walaupun kita secara materi tidak untung, tetapi kita untung dari segi persaudaraan, itu akan lebih berarti, kenapa karena saudara merupakan salah satu aset perusahaan yang kita bangun. Saudara merupakan 1 dari sekian banyak jaringan yang akan ikut mengangkat usaha kita.
Intinya " Kita harus berani berkorban untuk menggapai kesuksesan "

ReadMore..
Bookmark and Share

DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN

Business Plan Adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis/usaha yang diusulkan.
Fungsi :
1. kegiatan penelitian (bisnis) yang akan dilaksanakan /sedang berjalan tetap pada jalur yang direncanakan.
2. pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan.
3. alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga keuangan dll).

Tiga hal penting dalam perencanaan untuk suatu kesuksesan
1. kemana kita akan menuju
2. dimana posisi kita sekarang
3. bagaimana kita akan mencapai tujuan tersebut dari posisi yang sekarang

Suatu BP sebaiknya memuat hal-hal berikut:
1. Lembar judul ( Ringkasan Eksekutif )
2. Peluang ( dan tawaran )
3. Produk/jasa yang diberikan / direncanakan dan Latar belakang organisasi
4. Analisa kondisi /Pasar ( internal dan eksternal)
5. Formulasi strategi (rencana pemasaran, organisasi, produksi)
6. Analisis finansial dan Analisa Rencana Tindak , Action Plan
7. Lampiran : Terminologi, Data Pendukung dsb

Ringkasan Eksekutif
1. Ringkasan yang menjadi titik perhatian (highlight) perencanaan bisnis. ditulis setelah dokumen perencanaan bisnis selesai dibuat
2. Tujuan : memberikan gambaran perencanaan bisnis pengusul kepada ‘pembaca’.
3. Harus jelas, tepat dan singkat (maks 2 hal)
4. Mengungkapkan :
a. mengapa direncanakan /bergelut di bidang ini
b. cara mengimplementasikan, keinginan-keinginan yang hendak kita capai
Peluang dan Tawaran
1. Menggambarkan peluang yang ada dalam bisnis yang diusulkan :
a. sebutkan permasalahan yang ada pada saat ini dan gambarkan produk/jasa yang berpeluang untuk menjawab permasalahan tersebut.
1. Menggambarkan daerah kegiatan (lokal, nasional, internasional) yang berpotensi/menjadi target disertai alasannya.
2. Menjelaskan apa yang diharapkan dari investor/mitra kerja dan apa yang ditawarkan pada investor/mitra kerja sebagai balasannya. Tawaran tersebut misalnya investor diberikan lisensi, dibantu untuk pemasaran, keuntungan yang dapat diperoleh dsb.

Produk / Jasa
Deskripsi Produk : Memberikan penjelasan singkat mengenai ‘produk/jasa’ yang ditawarkan. Penjelasan sesederhana mungkin tetapi cukup jelas bagi orang awam, karena investor/mitra kerja mungkin tidak memahami produk yang ditawarkan.

Produk Features (Keunggulan Produk)
Menjelaskan keunggulan produk yang ditawarkan dibandingkan dengan yang telah ada di pasaran. Semisal Award and endorsement (Penghargaan & Pengakuan) yaitu bukti nyata dari keunggulan produk/jasa yang ditawarkan. Contoh : patent, hasil uji coba oleh pihak ‘independent’ / perusahaan lain, hasil pilot plant dan hasil analisisnya.

Latar belakang organisasi
1. Memperlihatkan organisasi yang akan menjalankan kegiatan/bisnis ini.
2. Memperkenalkan kapabilitas organisasi di bidang yang ditawarkan.
3. Konsep bisnis ( Gambaran secara ringkas konsep kegiatan yang akan dijalankan, apa tujuan dan sasarannya serta bagaimana mencapainya ).

Analisa Kondisi/ Analisis Pasar
Perlu dianalisa perubahan yang terjadi di pasar, para key players, leadership, harga dan biaya, atau kompetisi yang terjadi dalam rencana kegiatan /bisnis ini. Analisis yang dilakukan harus selengkap mungkin sehingga secera jelas memberikan gambaran pada pengusul sendiri / investor mengenai potensi dan peluang pasar (potensial market, market niche) untuk produk yang ditawarkan.
Analisis meliputi :
1. Kecenderungan
2. Kebutuhan Pasar
3. Analisa Pesaing
4. Keunggulan Bersaing

Analisa Kecenderungan
1. Apa yang berubah dalam lingkungan sekitar?
2. Bagaimana perubahan ini berdampak pada rencana kegiatan / bisnis ?
3. Bisa dilihat dari aspek :
a. Politik/legalitas : Resiko politis, regulasi/ deregulasi
b. Teknologi : Teknologi baru di bidang-bidang terkait
c. Sosial : Nilai budaya, populasi dunia, usia pend. dll
d. Ekonomi : Pertumbuhan ekonomi, perdagangan nasional / internasional.
e. Lingkungan : sumber daya alam, migrasi flora-fauna, pemanasan global dll

Analisa Kebutuhan Pasar
1. menggambarkan secara jelas kebutuhan pasar akan produk/jasa yang ditawarkan
2. menggambarkan ‘market niche’ dari produk/jasa yang ditawarkan

PELUANG DAN POTENSI PASAR
Potensi Pasar : seberapa banyak produk/ nilai barang yang dibutuhkan pasar, Jumlah penduduk, Pendapatan, Daerah/negara dibuat dll.
Peluang Pasar : Harga lebih murah, Kualitas lebih baik, Produk baru, Delivery lebih cepat dll. sesuatu yang lebih baik, dibandingkan dengan ‘produk’ yang telah ada.

Competitor Analysis
1. berapa pesaing yang ada?
2. Apa kekuatan dan kelemahan mereka?
3. Apa yang mendorong kompetisi?
4. Apa yang menjadi andalan mereka ?


SWOT Analysis
Mengelompokkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis menjadi :
• Faktor internal : Strength & Weaknesses (Kekuatan dan Kelemahan)
• Faktor Eksternal : Opportunities & Threats (Peluang dan Tantangan)
Strength
• Menidentifikasi kemampuan yang kita miliki untuk dapat mencapai tujuan
• mengidentifikasi kompetensi spesial kita (yang tidak dimiliki oleh para pesaing kita)
• mempertahankan keunggulan bersaing (terjadi jika pesaing tidak dapat meniru kompetensi spesial kita).
Weaknesses
• mengidentifikasi kemampuan yang belum/tidak kita miliki untuk mencapai tujuan
• mengidentifikasi kompetensi spesial para pesaing
• Cara menetralisir kekurangan : mengoreksi, meminimalisasi atau menghindari !
Opportunities
• mengungkapkan faktor peluang yang timbul di lingkungan eksternal
• jika peluang terlewatkan, maka besar kemungkinannya para pesaing akan memanfaatkannya
Threats
• kondisi yang ada di luar yang dapat mempengaruhi usaha
• tantangan dapat dinetralisir dengan manajemen yang baik atau hindari !
• jika tantangan yang ada sangat kuat mungkin perlu reorientasi kegiatan / usaha

Analisa Keunggulan Bersaing
 Elemen-elemen keunggulan bersaing
 potensi keunggulan bersaing : keahlian, teknologi, sumber daya dll
 posisi keunggulan bersaing : kapan, dimana dan bagaimana kita bersaing
 kinerja yang dihasilkan : kepuasan, loyalitas, market share, keuntungan

Formulasi Stategi
Dari hasil analisa situasi diatas, perlu diformulasikan suatu strategi yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran, produksi dan pembiayaannya yang dijabarkan dalam Rencana Pemasaran, Rencana Produksi dan Pembiayaan. Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan tujuan. Tujuan/sasaran menyatakan apa yang akan diraih & kapan hasil dapat diperoleh. Strategi menyatakan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
Production Plan (Rencana Pengembangan & Produksi)
Memberikan penjelasan pemikiran bagaimana rencana pengembangan produk (dari saat ini) sampai ke tahap produksi akan dilakukan. Apakah produksi dilakukan bertahap, atau produksi melalui skala pilot (semi commercial scale) dsb.

Marketing Plan (Rencana Pemasaran)
Memberikan penjelasan bagaimana rencana produk dipasarkan, tahap apa yang akan dilakukan untuk memasarkan produk, metoda yang dipakai dsb.
• Market size dan Struktur
• Target market
• Target Audience
• Future target market and Opportunities
• Promotional Plan & objectives
• Sales Forecast

Financial Plan
Memberikan penjelasan mengenai kebutuhan modal, biaya produksi, biaya lain yang dibutuhkan, cash flow, besarnya return (IRR), dan NPV dari pendanaan yang akan dikeluarkan. Harus dikemukakan asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan. Perlu mempertimbangkan beberapa skenario kejadian (best, worst case, dll).
Analisa Resiko
• Resiko : gambarkan resiko yang mungkin terjadi
• Penanggulangan resiko : sebutkan bagaimana resiko tersebut akan ditangani
Rencana Tindak / Action Plan
• menggambarkan secara sistematis kegiatan/usaha yang harus dilakukan (termasuk jadwal kerja dll)
• Harus diperhitungkan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi, mis :
a. Technology, Personnel , Resource (financial, distribution, promotion,etc), External (products/ services / technology required to be purchased outside company)
b. Apa isu-isu penting yang harus diselesaikan
Dokumen Pendukung :
• sebutkan dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan
• Referensi
• Lampiran-lampiran

ReadMore..
Bookmark and Share

Tips Untuk Memilih Lokasi Usaha yang Tepat

Salah satu keputusan yang sangat penting sebelum memulai bisnis waralaba adalah memilih lokasi yang strategis sebagai tempat usaha. Karena lokasi ikut berperan menentukan tingkat kesuksesan usaha Anda. Jika tidak atau belum memiliki bayangan seberapa strategis lokasi yang ingin Anda pilih, sebaiknya meminta kepada franchisor untuk memberi gambaran tentang lokasi tempat usaha itu. Atau, mintalah nasehat kepada franchisor dimana sebaiknya lokasi yang tepat untuk usaha Anda.

Biasanya, franchisor melakukan studi (riset) pasar sebelum memberikan persetujuan kepada franchisee. Riset ini salah satunya mengenai trade area franchise untuk mengetahui secara demografis potensi usaha dan informasi yang berhubungan dengan lokasi/tempat belanja masyarakat. Tidak ada salahnya jika Anda meminta lebih rinci gambaran dan potensi lokasi yang direncanakan. Berikut beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi.

1. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk menjadi salah satu indikator besarnya potensi pasar usaha yang ingin Anda geluti, meskipun hal ini belum menjadi ukuran final. Apakah bisa dijadikan sebagai tempat belanja masyarakat.

2. Penghasilan
Jika kepadatan penduduk tidak linear dengan daya beli masyarakatnya, maka berarti lokasi itu tidak tepat sebagai tempat/pusat perbelanjaan. Karena itu, perlu Anda cermati bagaimana penghasilan penduduk di area trade Anda. Apakah lingkungan dekat menyukai jika mereka ditawarkan produk dari usaha franchise atau pusat perbelanjaan yang Anda miliki?

3. Jumlah usaha
Adakalanya, lokasi yang dipilih merupakan pusat shopping (pusat shopping) atau sentra perdagangan. Nah, apakah banyaknya usaha berpengaruh kepada lokasi? Apakah tipe bisnis di area itu menggunakan produk atau service yang ditawarkan franchise?

4. Tempat
Ada beberapa tipe tempat yang bisa dipilih untuk usaha Anda seperti mal (shopping mall), sentra usaha, perumahan, pinggir jalan dan sebagainya. Anda perlu menanyakan, apakah kebanyakan franchisee yang sukses berada di lokasi franchise seperti di dalam mal, di bagian yang paling ramai, di bagian terpisah dari mal, stand atau bangunan tersendiri atau di sentra industri?

5. Jumlah Traffic
Berapa banyak kendaraan yang lalu lalang di lokasi itu per harinya? Apakah orang yang lalu lalang akan dapat melihat tanda bisnis (plang) Anda? Apakah lokasinya mudah diakses?

6. Pusat keramaian
Jika lokasi berada di bagian mal misalnya Mall Depok Town Square, kebanyakan pusat lalu lalang yang terbaik adalah di outlet-outlet makanan. Kadang-kadang, di seberang jalan mal juga menjadi tempat yang di penuhi orang lalu lalang dan biasanya harga sewanya juga lebih murah. Bisa juga lokasinya di rumah sakit, kampus atau di pusat-pusat orang datang.

7. Akses karyawan
Bisa saja lokasi yang jarak tempuhnya sangat jauh menjadi kontra produktif buat karyawan Anda. Karena itu, lokasi sebaiknya terbilang cukup dekat terutama bagi karyawan utama Anda. Misalnya Mall Depok Town Square.

8. Zona
Jika lokasi yang Anda pilih bukan daerah perdagangan semacam shopping mall atau tidak cocok dengan usaha Anda, sebaiknya tidak dipaksakan. Maka, perlu juga Anda menanyakan, apakah zona lokasi cukup pantas untuk bisnis Anda.

9. Kompetisi
Pertimbangkan juga tingkat kompetisi usaha yang ingin Anda jalankan. Jika di lokasi tersebut sudah jenuh dengan usaha yang menawarkan produk sejenis, bisa jadi lokasi itu menjadi tidak strategis buat Anda.

10. Appearance
Anda pasti ingin usaha Anda terlihat berwibawa dan lingkungan di sekeliling lokasi tidak mengganggu usaha franchise Anda. Tanyakan kepada franchisor, apakah area lokasi cukup bersih dan terkendali? Apakah lingkungannya juga cukup baik?
Selanjutnya, mintalah franchisor membantu Anda bernegosiasi untuk mendapatkan lokasi yang strategis dan harga sewa yang lebih murah. Karena bisa saja dalam kasus tertentu, usaha tersebut dibutuhkan, misalnya oleh real estat untuk menjaring pasar.

ReadMore..
Bookmark and Share

Recent Comment


Recommended Money Makers